Sociopreneur atau sosial enterpreneur menjadi salah satu topik yang akhir-akhir banyak dibicarakan sebagai salah satu model pemberdayaan ekonomi masyarakat di era digital. Kondisi infrastruktur internet yang semakin baik di Indonesia telah membangkitkan potensi ekonomi digital dan menjadi beberapa solusi dari beberapa permasalahan real yang ada pada saat ini. Indonesia menjadi negara dengan pengguna internet terbesar di Asia Tenggara bahkan menjadi salah satu pengguna terbesar di Asia. Dengan demikian Indonesia merupakan pasar digital yang tumbuh dengan luar biasa. Kondisi ini didukung dengan literasi digital yang semakin meningkat. Sosial enterpreneur merupakan usaha dengan memberikan ruang pengembangan dan melibatkan potensi ekonomi masyarakat dan tentunya profit bagi perusahaan sebagai inisiator atau penggeraknya.
Sosial enterpreneur mengandung 3 (tiga) komponen utama ; people, planet, dan profit. Sosial enterpreneur harus mengandung pemberdayaan potensi ekonomi dan kemanfaatan bagi masyarakat. Sosial enterpreneur juga harus mempunyai komitmen terhadap upaya-upaya konservasi dan penyelamatan lingkungan yang berkelanjutan seperti isu-isu pemanasan global, gejala urbanisasi, dan green energy menjadi faktor penting dalam sosial enterpreneur.
Kondisi ekonomi dan pasar Indonesia saat di untungkan dengan kesiapan dan tumbuhnya ekonomi digital. Hampir lebih dari 60% penerimaan sektor usaha perdagangan disumbang oleh kegiatan UMKM. Pengguna internet di Indonesia sangat besar merupakan market domistik yang sangat potensial untuk mengerakkan ekonomi digital ini. Pengguna internet di Indonesia adalah pengguna aktif dan merupakan salah satu negara dengan penguna aktif internet terbesar di dunia. Pengguna internet di Indonesia lebih dominan pada penduduk usia muda. Demikian juga internet di Indonesia saat ini sangat cepat tidak jauh dengan negara Asean lainnya. Pasar dan pelaku digital ekonomi juga tidak terlepas dari bonus demografi yang akan diperoleh bangsa Indonesia dimana tahun 2030 Indonesia akan didominasi usia produktif yang lebih besar dari penduduk usia nonproduktif. Saat itulah peluang besar untuk mengukuhkan sebagai bangsa yang unggul secara ekonomi dunia.
Tantangan dalam sosial enterpreneur di Indonesia saat ini adalah adanya gap/disparitas ekonomi kaya dan miskin serta distribusi pertumbuhan ekonomi yang belum cukup merata, keterbatasan penyediaan air baku/air bersih dan pangan, kekurangan suplay energi atau ketergantungan dari energy fosil, isu lingkungan dan polarisasi pandangan politik dan sosial yang ada di masyarakat khususnya saat mendekati konstestasi politik.
Peluang dan tantangan bagi sosial enterpreneur sangat besar dan terbuka untuk menjadi solusi pertumbuhan Indonesia dimasa mendatang. Anda tertarik mengambil tantangan dalam sociopreneur atau sosio enterpreneur? Atau anda akan melewatkan peluang tersebut? (Irw/12/2018)