Merujuk pada data BPS dan LPJK, total Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) di Jawa Timur tahun 2024 sejumlah 1.534.257 orang. Tenaga bersertifikat mencapai 33.380 orang sedangkan 1.500.876 orang TKK belum bersertifikat. TKK jenjang 1-6 (Tenaga Terampil) mencapai 22.895 orang. Sedangkan TKK Jenjang 7-9 (Tenaga Ahli) mencapai 10.485 orang. Dengan demikian terdapat gap yang cukup besar dalam pemenuhan TKK di Jawa Timur sebesar 1.500.876 orang. Rekomendasi Direktorat Kompetensi dan Produktifitas Konstruksi PUPR agar Pemerintah Provinsi mendorong kegiatan fasilitasi sertifikasi TKK yang berasal dari APBD Provinsi Jatim adalah 350 orang setiap tahunnya. Demikian disampaikan oleh Narasumber dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur (DPRKPCK) dalam Seminar Nasional Pengembangan Jasa dan usaha Konstruksi yang di gelar di Kampus UINSA Surabaya, 16 Mei 2024. Acara ini merupakan kolaborasi LPJK, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Direktorat Bina Konstruksi Kementrian PUPR, UINSA Surabaya, Inkindo Jatim dan Intakindo Jatim. Acara di buka oleh Dirjen Bina Konstruksi Kementrian PUPR.
Prof Manlian R. Simanjuntak selaku narasumber dari LPJK menekankan perlunya sinergitas keterlibatan lebih besar dari Pemerintah Jawa Timur untuk mendorong pemenuhan kebutuhan TKK bersertifikat dengan melibatkan pihak asosiasi, kampus dan rantai pasok. Irwan susilo selaku narasumber dari Inkindo Jatim memaparkan pentingnya transformasi digital bagi Asosiasi Badan Usaha Konstruksi untuk menjawab tantangan dan peluang yang ada dari perubahan-perubahan kondisi yang mempengaruhi jasa dan usaha konstruksi. (adm)