Surabaya,
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kualitas penyusunan laporan keuangan di kalangan anggota, DPP INKINDO Jawa Timur bekerjasama dengan DPP INTAKINDO Jawa Timur menyelenggarakan acara Bimbingan Teknis dengan tema “Menyusun Laporan Keuangan pada SBU Jasa Konsultansi Konstruksi”. Acara ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Terdaftar dan dihadiri oleh 216 peserta dari seluruh anggota INKINDO di Indonesia.
Acara ini menghadirkan narasumber utama, Habib Basuni, SE, Ak, M.Ak, CA, CPA, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia. Habib Basuni memberikan wawasan mendalam tentang penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi, serta mengidentifikasi dan mengatasi kesalahan umum dalam penyusunan neraca.
Tamara Firstanty G.P.N., S.I.Kom, bertindak sebagai moderator dalam acara ini, memastikan jalannya diskusi berjalan lancar dan interaktif. Acara dibuka oleh Ketua DPP INKINDO Jawa Timur, Ir. Irwan Susilo, ST, MT, IPM, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan amanah dari AD/ART dalam upaya meningkatkan kompetensi anggota.
Ir. Irwan Susilo juga menekankan bahwa neraca adalah salah satu persyaratan penting dalam permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Konsultansi Konstruksi. Oleh karena itu, penting bagi anggota INKINDO untuk dapat menyusun laporan keuangan dengan tepat dan sesuai standar akuntansi. Diharapkan melalui kegiatan ini, anggota INKINDO dapat memperbaiki kualitas laporan keuangan mereka dan menghindari kesalahan yang bisa berakibat pada penolakan permohonan SBU.
Selain itu, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui Chanel YouTube INKINDO Jawa Timur, memungkinkan anggota yang tidak bisa hadir secara langsung untuk tetap mengikuti materi yang disampaikan. CafeiN, sebagai platform digital INKINDO Jawa Timur, turut memberikan ruang bagi semua pihak untuk berbagi pengetahuan dan berdiskusi lebih lanjut melalui kanal ini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh anggota INKINDO dapat mengembangkan kompetensi mereka dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan standar, serta dapat meminimalisir kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan neraca.