Hampir 1000 jadwal penerbangan ke berbagai kota mengalami penundaan dan puluhan penerbangan mengalami penjadwalan ulang. Hampir 140.000 traveller merasakan dampak dari penundaan penerbangan tersebut. Loket pelayanan terkait dengan pengalihan dan penundaan jadwal penerbangan dipenuhi oleh para traveler. Seperti diketahui Gatwick adalah bandara terbesar ke-2 di Inggris yang melayani penerbangan ke atau dari kota di Inggris dan kota-kota di eropa lainnya. Gangguan tidak hanya di bandara Gatwick saja tetapi juga di bandara lainnya sebagai dampak dari pengalihan penerbangan yang menuju Gatwick .
Otoritas bandara menyampaikan informasi bahwa jadwal penerbangan mengalami penundaan lebih 7 jam hingga waktu yang belum ditentukan setelah pihak Bandara Gatwick mengidentifikasi adanya drone-drone yang tidak terkontrol dan termonitor oleh penggunanya masuk dalam area ketat di Bandara Gatwick . Gejala drone-drone yang menerobos area ketat di Bandara Gatwick tersebut terdeteksi mulai tengah malam sebelumnya (19 desember 2018). Mengantisipasi potensi bahaya yang serius terhadap penerbangan yang ada, pihak otoritas bandara akhirnya memutuskan untuk menutup total bandara pada tengah hari tanggal 20 desember 2018. Penerobosan bebeberapa drone pada area ketat bandara yang tidak diketahui sumber operatornya dianggap sangat membahayakan keselamatan penerbangan. Peristiwa yang cukup menyita perhatian bagi otoritas penyelidik hingga otoritas bandara. Bahkan otoritas bandara menyediakan hadiah sebesar £ 50.000 bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi akurat menyangkut siapa penanggung jawab dan darimana drone-drone tersebut. Penerobosan drone pada area ketat Bandara Gatwik ini mengakibatkan pembatalan penerbangan selama hampir 2 malam dengan kerugian yang tentunya sangat besar.
Sebenarnya apa ancaman drone terhadap dunia penerbangan? Ilmuwan dari University of Dayton melakukan simulasi tubrukan heli Army Black Hawk dengan DJI Phantom 4 pada ketinggian 300 feet dan berjarak 2,5 mile pada jalur terbang heli tanda diketahui. Tubrukan yang terjadi mengakibatkan drone hancur menjadi beberapa bagian dan heli mengalami penyok (berlekuk) pada bagian rotornya. Sedangkan dari sumber lain drone yang menghantam sayap pesawat, drone akan hancur dan pesawat masih relatif aman. Namun ketika drone menghantam mesin pesawat, kerusakan dan risiko jauh lebih besar bagi pesawat dan sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Belajar dari kasus tersebut produsen drone terbesar dunia DJI akan menambahkan fitur keamanan yang memungkinkan untuk menghindari drone menerobos ke dalam area ketat bandara dan menjaga jarak tertentu dari pesawat terbang. Drone akan dilengkapi dengan receiver yang dapat menerima dan mengidentifikasi sinyal dari Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B receiver) baik dari pesawat berawak ataupun kawasan ketat bandara. Fitur tambahan pada drone ini rencananya akan diluncurkan pada 1 januari 2020 untuk produk drone dengan bobot lebih dari 250 gram.
ADS-B receiver menggunakan GPS untuk menentukan posisi pesawat yang sedang terbang dan mengirimkan sinyal terhadap pesawat lain dan ATC (Air Traffic Control) agar tidak terjadi tubrukan. Fitur ini disebut sebagai AirSense, yaitu teknologi untuk meningkatkan kepedulian pilot drone terhadap keberadaan pesawat terbang berawak dan heli yang ada di sekitarnya guna keselamatan penerbangan.
Ini adalah komitmen DJI guna meningkatkan keamanan dengan melengkapi semua produk drone dengan ADS-B receiver sehingga para operator drone akan lebih peduli dan menyadari terhadap keberadaan pesawat lainnya yang dilengkapi teknologi ADS-B out (ADS-B transmiter).
Bagaimana ADS-B Bekerja
Ketika pesawat dilengkapi dengan ADS-B out , maka pesawat tersebut dapat mengirimkan informasi terkait posisi, kecepatan, dan data identitasnya terutama dengan ATC. Data posisi diterima dari satelit oleh pesawat terbang atau heli sebagai sumber data navigasi. Paket informasi ini dintegrasikan dengan paket informasi lainnya dalam ADS-B out. Sedangkan pesawat atau stasiun bumi yang dilengkapi dengan ADS-B in dapat mencapai sumber pengiriman informasi dari ADS-B out hingga 250 mile. Fungsi penerimaan paket informasi dari ADS-B in pada pesawat inilah esensi yang akan diterapkan oleh DJI terkait dengan produk dronenya. Sebagaimana komitmen terhadap keselamatan pemanfaatan ruang udarapada umumnya. (IRW)